Candi Mendut
Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai sejarahnya Candi Mendut, Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta, serta 3 km dari Candi Borobudur. Candi bercorak Buddha ini memiliki arsitektur yang unik.
Tempat peribadatan yang kemudian dikenal sebagai Candi Mendut didirikan oleh Raja Dharanindra atau Indra dari wangsa Syailendra. Bukti pendiriannya tertulis di dalam Prasasti Karang Tengah yang berangka tahun 824 M.
R. Soekmono melalui buku Candi: Fungsi dan Pengertiannya (2005) mengungkapkan, di prasasti tersebut terdapat penjelasan bahwa Raja Indra telah membangun bangunan suci bernama crimad venuvana yang artinya “bangunan suci di hutan bambu”.
Dalam disertasi yang ditulis J.G. de Casparis pada 1950, nama Candi Mendut dihubungkan dengan penamaan ala Raja Indra itu, yang kemudian dijadikan nama desa lokasi candi tersebut.
Sejarawan Slamet Muljana dalam buku berjudul Sriwijaya (1960) menduga bahwa Raja Indra identik dengan Sri Maharaja Rakai Panunggalan, raja ketiga Kerajaan Medang periode Jawa Tengah, atau yang kerap pula disebut Kerajaan Mataram Kuno.
Eksistensi Candi Mendut yang berdiri di zaman yang sama dengan Candi Borobudur ini bertahan hingga abad ke-10. Sama dengan Candi Borobudur, Candi Mendut sempat terbengkalai karena ditinggalkan seiring terjadinya erupsi Gunung Merapi.
Penemuan Candi Mendut
Saat pertama kali ditemukan, kondisi Candi Mendut tertimbun tanah serta dikelilingi semak belukar. Pada abad-19, B. Kersjes dan C. den Hamer melakukan survei mengenai candi yang baru ditemukan kembali pada 1836 ini.Pada 1897 hingga 1904, Pemerintah Hindia Belanda melakukan penggalian dan pemugaran. Di tahap ini, kaki dan tubuh candi berhasil dibangun. Pemugaran ini bertepatan dengan perbaikan Candi Borobudur yang tahap berikutnya dilanjutkan pada 1908 oleh T. van Erp.
Seluruh tahap untuk melestarikan kembali Candi Mendut baru selesai pada 1925. Persis di sebelah candi terdapat Wihara Buddha Mendut yang melingkupi asrama, tempat ibadah, taman, dan beberapa patung Buddha.